Bisnis.com, JAKARTA---Di luar dugaan, industri pariwisata Kuba melaju pesat sehingga negara kecil itu kewalahan menghadapi membeludaknya kunjungan wisatawan asing dari berbagai negara terutama dari Amerika Serikat.
Meningkatnya kunjungan wisatwan asing tersebut terjadi setelah negara di kawasan laut Karibia tersebut membuka kembali hubungan diplomatiknya dengan Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Kekayaan musik tradisional di tambah cerutu yang khas serta berbagai jenis kendaraannya yang klasik menambah daya tarik industri pariwisata negara itu.
Pemandangan yang dulu tidak pernah ada adalah membanjirnya wisatawan Amerika Serikat di kawasan alun-alun Old Havana.
Sedangkan sejumlah ruas jalan lainnya disesaki wisatawan asal Eropa dan Kanada.
Pertumbuhan kunjungan wisata itu juga dimanfaatkan oleh pengusaha lokal dengan menaikkan tarif hotel dan taksi.
Begitu juga dengan harga cerutu yang naik dari harga US$1 menjadi US$5 per batangnya sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (27/1/2017).
Kuba mencatat rekor kunjungan wisatawan asing sebanyak 3,52 juta pada tahun lalu atau naik 17,4% dari tahun 2014.
Sedangkan kunjungan dari warga Amerika naik 77% selama periode yang sama menjadi 161.000.
Belum lagi dengan ratusan ribu warga Amerika Serikat keturunan Kuba yang pulang kampung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
