Candi Borobudur/Wikipedia.org
Travel

Bos AirAsia Optimistis 40 Juta Turis Mancanegara Kunjungi Indonesia

Newswire
Rabu, 15 April 2015 - 17:54
Bagikan

Bisnis.com, SHANGHAI-- Pemimpin maskapai AirAsia Tony Fernandez mengatakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia bisa lebih dari 10 juta. Bahkan mencapai 40 juta.

"Indonesia memiliki banyak destinasi menarik. Selain Bali, ada Yogyakarta, Lombok, dan Manado. Jadi, jika Presiden Joko Widodo menargetkan turis mancanegara 10-20 juta, saya bahkan optimitis bisa 40 juta," katanya kepada di Shanghai, Rabu (15/4/2015).

Ditemui usai menandatangani nota kesepahaman dengan Union Pay Internasional, Tony mengungkapkan, dia sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berbincang berbagai hal termasuk pariwisata.

Banyak turis khususnya dari China, Jepang, dan Korea Selatan, hanya mengenal Bali.

"Padahal, banyak tempat di Indonesia yang menarik untuk dikunjungi. Karena itu, sebagai maskapai low cost (berbiaya murah) dengan jaringan internasional yang luas, sangat memungkinkan untuk memperkenalkan Indonesia sebagai tujuan wisata yang menarik dan layak untuk dikunjungi," tuturnya.

Bebas Visa

Terlebih lagi, kata Tony, Pemerintah Indonesia telah menetapkan bebas visa untuk China dan Jepang.

"China merupakan negara dengan jumlah pelancong terbesar saat ini termasuk ke Asia Tenggara antara lain Indonesia. Ini bisa ditingkatkan lagi," ujarnya.

Tony mencontohkan, di China AirAsia telah merambah 34 kota, potensi turis dari China sangat besar untuk dibawa ke Indonesia. Begitu pun dari Jepang dan Korea Selatan.

Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan lalu lintas udara yang padat, sehingga banyak peluang bagi Indonesia untuk membuka lebih banyak destinasi wisata yang menarik serta layak dikunjungi.

Setiap tahun tercatat 107 juta perjalanan wisata ke dunia. Namun, dari sekian banyak turis China yang melakukan perjalanan ke mancanegara, hanya yang 959.000 orang per tahun yang datang ke Indonesia.

Pada 2015, Indonesia menargetkan jumlah kunjungan turis China bisa mencapai dua juta orang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro