Berbagai menu Ketan Susu Mas Blek/JIBI-Nenden Sekar Arum
Kuliner

Ketan Susu Mas Blek Hadirkan Suasana Jawa

Nenden Sekar Arum
Kamis, 9 April 2015 - 14:50
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Kembali booming-nya makanan ketan susu dalam beberapa bulan terakhir, membuat pemain baru yang menjajal kenikmatan bisnis ketan susu pun mulai bermunculan. Salah satunya adalah Dimas Dito Dwi Putranto yang membuat warung ketan susu dengan nama Mas Blek.

Belum genap dua bulan Dimas membuka warung ketan susu yang berada di kawasan Bekasi. Dia melihat peluang dari tengah populernya jajanan ketan susu di Jakarta, dan belum ada yang membuka usaha tersebut di lokasi yang dia pilih.

Dengan modal sekitar Rp35 juta untuk menyewa ruko dan perlengkapan lainnya, dia pun memberanikan diri untuk membuka warung dan meninggalkan pekerjaannya di sebuah perusahaan digital.

Respons yang diterimanya pertama kali juga cukup menggembirakan, banyak orang yang langsung menyukai ketan susu buatannya, hingga ada yang meminta Dimas khusus membuat ketan susu untuk untuk acara arisan.

“Banyak yang menyangka kalau warung saya ini sama dengan warung ketan yang sedang terkenal di Jakarta. Tanpa berniat mendompleng, tapi hal itu lumayan membantu untuk promosi ke masyarakat,” paparnya.

Agar membedakan dengan warung ketan susu lainnya, Dimas sengaja memberikan ciri yang berbeda, dengan menonjolkan suasana khas Jawa. Hal itu tercemin dari topping tradisional yang digunakan, serta minuman pedamping yang disajikan seperti Wedang Ronde, Beras Kencur, dan Gula Asem.

Selain itu, agar bisa menarik minat konsumen yang mayoritas anak muda, Warung Ketan Susu Mas Blek juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Mulai dari televisi untuk kegiatan nonton bareng, akses internet, serta disediakan banyak colokan listrik.

“Kami juga memanfaatkan media sosial dan menyebarkan flyer untuk promosi,” katanya.

Sekarang, dalam sehari Mas Blek bisa menerima pesanan hingga 120 porsi.Setiap porsinya dibanderol dengan harga Rp5.000 dan dikenai biaya tambahan Rp1.000 jika konsumen menginginkan tambahan topping.

“Dalam kurun waktu sebulan, setiap harinya selalu ada peningkatan permintaan. Margin keuntungan yang bisa dikantongi juga lumayan mencapai 60% dari harga jual,” katanya.

Selama menjalani bisnis ini, Dimas mengaku kendala yang paling krusial adalah urusan selera. Cita rasa yang disajikan oleh Mas Blek kadang kala kurang cocok di lidah konsumen. Namun, menurutnya jika terus megikuti selera semua orang hal itu tidak akan pernah habis.

Untuk itu, dia pun menetapkan takaran tersendiri untuk setiap menu Ketan Susu Mas Blek. Hal itu juga bertujuan untuk menjaga cita rasa dan kualitas makanan agar tidak berubah-ubah tiap harinya.

Meskipun masih baru dalam bisnis ini, Dimas yakin prospek bisnis yang dijalaninya masih cerah. Karena dia tak hanya fokus terhadap menu yang disajikan, tapi bagaimana membuat warungnya menjadi tempat yang asyik dan nyaman untuk bersantai dan bergaul.

Sehingga, meskipun ketan susu sudah tidak sepopuler sekarang, konsumen masih akan tetap datang ke warungnya untuk memanfaatkan fasilitas yang ada.

“Peluangnya masih sangat besar, tergantung bagaimana hal itu bisa dikemas. Strateginya dengan rajin menciptakan inovasi menu, sehingga konsumen tidak pernah bosan," tutupnya. (Bisnis.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro