Ilustrasi diving/aqua-sport.com
Travel

Mau Mencoba Diving? Ikuti Dulu Kursusnya

Nenden Sekar Arum
Jumat, 6 Februari 2015 - 10:36
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Akhir-akhir ini, kegiatan menyelam sudah bertransformasi dari aktivitas ekstrem menjadi gaya hidup. Untuk menikmatinya, perlu dilakukan latihan khusus demi menguasai teknik-teknik saat berada di dalam air.

Keterampilan tersebut tentunya tidak bisa dilatih secara autodidak, perlu adanya arahan dan bimbingan dari instruktur yang telah tersertifikasi dan memiliki lisensi.

Oleh karena itu, kursus menyelam pun mulai bermunculan sebagai solusi bagi orang-orang yang ingin mengeksplorasi keindahan bawah laut. Berbagai paket pelatihan juga disiapkan, mulai dari pemula hingga keterampilan khusus bagi penyelam yang telah berpengalaman.

Semakin tingginya permintaan terhadap jasa pelatihan menyelam, secara langsung menawarkan peluang bisnis yang bisa diselami dengan omzet dan keuntungan yang cukup menggiurkan.

Salah satu pelaku yang menyelami bisnis ini sejak 2009 adalah Jimmy Lengkong pemilik sekolah menyelam Surabaya Diving di Jawa Timur.

Pria yang telah terjun pada dunia menyelam sejak 1996 itu mengatakan tren diving sudah mulai mencuat di Indonesia sejak 2005-an.

Namun, saat itu aktivitas menyelam hanya dikenal di destinasi-destinasi wisata pantai dan laut yang sudah terkenal, seperti Bali, Manado dan Jakarta.

“Saat itu belum banyak orang yang menggiati aktivitas menyelam, karena dinilai berbahaya dan berbiaya mahal,” katanya.

Setelah aktif sebagai penyelam dan instruktur, akhirnya Jimmy berani untuk membuka sekolah menyelam sendiri dengan modal awal sekitar Rp20 juta untuk pengadaan 4 set peralatan menyelam.

“Saya melihat di Surabaya belum ada sekolah menyelam, padahal peminatnya terus tumbuh. Itu merupakan peluang yang tidak boleh dilewatkan,” paparnya.

Jimmy menawarkan empat paket pelatihan menyelam berjenjang, mulai dari Open Water Diver, Advance Adventure, Stress & Rescue Diver, serta Enriched Air Nitrox.

Biaya kursus untuk masing-masing tingkat tersebut berbeda-beda, mulai dari Rp900.000 hingga Rp3,5 juta, di luar biaya ujian menyelam di laut. Dengan biaya tersebut, peserta akan dilatih selama empat hari, mulai dari teori, praktik di kolam dan ujian langsung di laut terbuka.

Saat pelaksanaan ujian, Jimmy biasanya mengajak para peserta di laut pasir Situbondo atau Pulau Menjangan Bali, dengan biaya tambahan sekitar Rp500.000-Rp1 juta. Setelah lulus ujian, setiap peserta berhak mendapatkan sertifikat menyelam dari Scuba Schools International yang berlaku secara internasional.

Dalam sebulan, Jimmy bisa menerima lima hingga 10 siswa, dengan omzet sekitar Rp 15 juta hingga Rp 35 juta per bulan. Sementara itu, para peserta kursus biasanya paling banyak mengikuti kursus pada musim panas dan akhir tahun.

Bagi pemula yang akan mulai aktif menyelam, diperlukan beberapa peralatan pribadi yang tidak disediakan oleh sekolah menyelam, seperti pakaian menyelam, masker dan sepatu katak. Pasalnya, benda-benda tersebut harus memiliki ukuran yang sesuai dengan pengguna.

Sementara itu, untuk peralatan lainnya seperti regulator, pemberat dan tabung oksigen bisa disewa. “Untuk peralatan standar, harganya sekitar Rp4 juta,” katanya.

Jimmy menekankan, bisnis di dunia menyelam ini membutuhkan keterampilan khusus. Sebelum membuka kursus, sebaiknya telah memiliki pengalaman menyelam dan memegang sertifikat sebagai instruktur.

“Untuk menjadi instruktur minimal membutuhkan waktu sekitar 6 bulan, dengan biaya mencapai Rp20 juta. Itu sudah termasuk pelatihan dan biaya menyelam di laut lepas,” katanya.

Bisnis kursus menyelam yang masuk ke sektor jasa juga sangat memerlukan kepercayaan dari konsumen. Untuk itu, citra sebagai sekolah menyelam yang kredibel mutlak harus dijaga. “Dimulai dengan profesionalitas pengelola tempat kursus dan fasilitas yang disediakan harus lengkap,” paparnya.

Adapun, salah satu strategi yang dilakukannya untuk mempertahankan bisnis ini adalah tetap terhubung dengan para alumni Surabaya Diving yang telah mencapai 380 orang. Setiap peserta didiknya secara otomatis masuk dalam komunitas Arek-arek Diving Club.

“Mereka selalu saya hubungi ketika akan melakukan trip penyelaman ke pulau dan responsnya sangat baik, dari situ juga bisnis bisa tetap berjalan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro