Maung di sini bukanlah berarti macan, tetapi kependekan dari manusia unggul. /bisnis.com
Travel

Misteri Gunung Padang: Cerita dari Lima Teras

Puput Ady Sukarno
Minggu, 20 April 2014 - 13:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Menurut Nanang, Juru Pelihara Situs Gunung Padang, bahwa gunung ini yang menyimpan banyak misteri dan kisah mencengangkan tersebut terdiri dari lima teras.

Teras pertama yang melambangkan pintu gerbang utama disebut Pembuka Lawang. Di teras ini terdapat susunan batu membentuk bukit yang disebut Batu Masigid atau Batu Masjid.

Naik sedikit, menuju teras kedua, terdapat Bukit Mahkota Dunia yang menurut pemahamannya sebagai perlambang jiwa sosial, saling mengasihi. Dan di depan Bukit Mahkota Dunia ini terdapat sebuah batu bernama Batu Lumbung, yang melambangkan simbol kemakmuran dan kesejahteraan.

Lalu di teras ketiga bernama Kramat Tungga. Di sini, pada sisi ujung akhir teras kedua dan awal teras ketiga terdapat  Batu Tapak Kujang, yang posisinya terletak ditengah-tengah situs. Batu ini terdapat ukiran seperti simbol Kujang, senjata pusaka khas masyarakat Sunda. Kata ‘kujang’ itu sendiri sebenarnya berasal dari kata ‘ku ujang’ yang bermakna kamu pegang, jalankan, telusuri apa makna di Gunung Padang ini. Masih di teras ketiga, di sisi sebelah timur, terdapat jejak maung.

 “Maung di sini bukanlah berarti macan, tetapi kependekan dari manusia unggul, jadi pengertiannya adalah manusia yang baik,” tutur Nanang. Di batu tersebut terlihat satu cekungan bekas tempat duduk, sembilan cekungan bekas tangan, dua lubang bekas kaki, dan lubang bekas tongkat.

Teras keempat terdapat susunan batu yang disebut Batu Kanuragaan atau disebut Balung Tunggal atau dikenal masyarakat sebagai Batu Gendong atau Batu Angkat. Seanggap batu tersebut dapat mengabulkan permintaan apabila mampu mengangkatnya.

Usai dari teras keempat, melangkah menuju teras kelima, terdapat batu Singgasana Raja dan juga batu Pendaringan atau altar. Lokasi ini merupakan tempat peristirahatan atau berhening setelah melalui teras pertama hingga kelima. Konon, tempat ini sebagai pusat bersemedi para leluhur. “Menurut cerita turun temurun dari nenek moyang, teras kelima ini merupakan tempat bersemedi Sunan Ambu dan Sunan Rama (Adam dan Hawa), yang lokasi tepatnya terletak di tengah teras kelima,” ujarnya

Jika diamati dari atas, bentuk bangunan secara keseluruhan teras dari pertama hingga kelima menyerupai batu memanjang atau menhir. Bentuk serupa juga terlihat pada batu yang diyakini digunakan Sunan Ambu dan Sunan Rama sebagai tempat bersandar menghadap Gunung Gedhe

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro