Travel

Serunya Body Rafting di Citumang Pangandaran

Sukirno
Senin, 31 Maret 2014 - 02:01
Bagikan

Bisnis.com, PANGANDARAN--Aliran air pegunungan nan jernih berwarna hijau, tebing-tebing batu karang, goa stalagtit dan stalagnit serta air terjun yang indah, bisa ditemukan di sini.

Ya, destinasi wisata yang tergolong sebagai wisata minat khusus ini mungkin tidak lebih sohor ketimbang saudaranya, Green Canyon Pangandaran.

Adalah wana wisata Citumang, di Desa Bojong, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran. Wana wisata yang mulai dikenal masyarakat ini cukup seru untuk dijadian pilihan berwisata bersama keluarga ataupun dengan rekan sejawat.

Lokasinya yang terletak sebelum wana wisata Green Canyon itu memang lebih dikenal oleh bule-bule mancanegara. Tak ayal, banyak turis asing yang menghabiskan waktu pelancongan mereka di tempat wisata ini.

Tetapi tidak jika akhir pekan atau hari-hari libur nasional seperti pada Minggu (30/3/2014). Bertepatan dengan libur panjang hari raya Nyepi, masyarakat lokal menyerbu tempat wisata ini.

Apa yang menarik dari wana wisata ini? Tempat wisata yang berjarak sekitar 20 Km dari Pantai Pangandaran ini memberikan pilihan bagi pengunjung untuk menikmati keindahan aliran Sungai Citumang diantara pilihan wisata pantai.

Pelancong dapat melakukan body rafting atau pengarungan jeram-jeram di sungai tanpa menggunakan perahu karet alias hanya memanfaatkan badan yang dilengkapi dengan pelampung.

Setelah membayar Rp75.000 per orang, wisatawan akan diajak tracking oleh satu pemandu yang disewa. Dalam perjalanan tracking itu, pemandangan teduhnya hutan dan pepohonan berukuran besar menjadi pemandangan yang menyejukkan mata.

Tracking itu hanya menempuh sekitar 10-15 menit dengan jalanan yang sudah tertata rapi menggunakan semen serta paving block. Diujung perjalanan, wisatawan telah disediakan camp ground, kamar mandi dan area peristirahatan.

Setelah lelah melakukan tracking yang juga berfungsi sebagai pemanasan, kemudian Anda akan diajak mengarungi aliran sungai yang ada di dalam goa.

Goa Sanghyang Tikoro, berdiameter sekitar 5 meter itu merupakan sumber aliran air sungai yang sebelumnya masuk dari hulu ke perut bumi, kemudian muncul di goa. Goa itu buntu, tetapi memiliki pemandangan stalagmit dan stalaktit yang mengundang decak kagum.

Dinding-dinding goa yang berwarna putih, tampak berkilauan saat terpendar cahaya matahari. Keindahan itu berpadu dengan jerinhnya aliran air di dasar goa dengan kedalaman sekitar 4 meter.

Meski buntu, Anda sebagai wisatawan, diperbolehkan untuk berenang ke dalam goa. Area yang bisa direnangi hanya sedalam 20 meter dari mulut goa.

Tenang saja, goa itu dijamin aman kok. Bahkan, di mulut goa, Anda bisa menguji nyali dengan terjun dari tebing setinggi 7 meter. Kedalaman air di area terjun ini telah dipastikan aman dari bebatuan.

Pengarungan berlanjut ke air terjun setinggi sekitar 3 meter. Pelancong yang tidak berani terjun di mulut goa, bisa menguji nyalinya di air terjun ini.

Anda bisa melompat dari atas air terjun yang cukup lebar ini. Biasanya, sebelum terjun, rasa khawatir akan muncul sebagai reaksi melihat ketinggian dari lokasi loncatan.

Jika Anda berkelompok, nanti pemandu akan meminta untuk membentuk rangkaian seperti layaknya kereta api.

Caranya, masing-masing anggota kelompok diminta memegang kaki rekan yang ada dibelakangnya. Karena menggunakan pelampung, Anda cukup terlentang dan saling memegang kaki sehingga membentuk rangkaian.

Pemandu kemudian membawa pengarungan di sungai itu. Body rafting selama 2 jam pengarungan tak akan terasa melelahkan.

Air yang jernih, udara pegunungan yang sejuk, serta keseruan saat melewati jeram-jeram aliran sungai membuat waktu seakan sangat singkat. Selain itu, gemercik suara air sungai juga menenangkan jiwa usai lelah beraktivitas.

Di akhir perjalanan, Anda akan kembali "kereta-keretaan" di aliran irigasi yang dibuat khusus selebar 1 meter. Akibat aliran di sungai irigasi itu cukup deras, rasanya seperti menunggang roaler coaster di dalam air.

Untuk menuju wana wisata Citumang, bagi Anda yang menggunakan kendaraan umum, bisa menggunakan bus jurusan Pangandaran, kemudian disambung dengan bus jurusan Cijulang.

Di Desa Cibenda, ada papan penunjuk arah ke wana wisata Citumang di sebelah kanan jalan. Dari jalan raya yang tingkat kerusakannya cukup parah, lokasi wisata Citumang berjarak sekitar 1 Km.

Bagi pengguna kendaraan pribadi, tentunya akan lebih mudah mencapai lokasi wisata ini. Meski belum seterkenal Green Canyon, wana wisata ini mudah untuk dikunjungi, dan murah tentunya bagi kantong.

Sayang, pengunjung yang menggunakan mobil pribadi setidaknya akan dikenakan 3 kali pungutan untuk menuju lokasi ini. Total pungutan yang harus dibayarkan sekitar Rp15.000 per mobil.

Barok, seorang pemandu di objek wisata Citumang, mengaku pada libur-libur akhir pekan, jumlah pengunjung sangat membeludak.

"Biasanya kalau bule-bule sukanya hari-hari biasa karena pengunjungnya lebih sedikit," tuturnya.

Hari ini saja, saat orang Indonesia menikmati libur panjang, wana wisata ini dibanjiri pengunjung lokal. Namun, dia optimistis akan terjadi peningkatan jumlah pengunjung apalagi saat libur panjang seperti saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro