Travel

Pesta Danau Toba, Pembangkit Pariwisata Sumut

Sukirno
Selasa, 27 Agustus 2013 - 16:28
Bagikan

Bisnis.com, MEDAN - Festival Danau Toba (FDT) akan digelar secara meriah pada 8-14 September 2013 di Danau Toba, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara. Seluruh pemangku kebijakan dalam pesta tahunan ini berharap FDT 2013 dapat membangkitkan pariwisata di Sumut.

Pada tahun ini, gelaran yang sebelumnya bernama Pesta Danau Toba (PDT) tersebut langsung ditangani oleh Kementerian pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Kabupaten Samosir tahun ini menjadi pihak penyelenggara dengan dukungungan 11 Kabupaten/Kota di sekitar Danau Toba.

Masa keemasan pariwisata Sumut terjadi sebelum krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada 1997-1998 silam. Wisatawan domestik dan mancanegara yang berkunjung ke Sumut, khususnya ke Danau Toba pada 1996 tercatat mencapai 4 juta orang.

Dinas Pariwisata Sumut mencatat khusus Wisman yang berkunjung ke Sumut pada 1995 mencapai 301.287 orang. Kemudian terus menurun pada 1996 tercatat 292.930 orang, pada 1997 mencapai 244.916, pada 1998 mencapai 141.899 orang, dan penurunan terbesar terjadi pada 1999 yang mencapai 89.271 Wisman.

Banyaknya jumlah Wisman terutama dari Eropa pada saat sebelum krisis ekonomi terjadi akibat adanya penerbangan langsung dari Eropa ke Bandara Internasional Polonia Medan yang dilayani oleh beberapa maskapai penerbangan nasional maupun internasional. Namun, terjadinya krisis ekonomi mengakibatkan semua maskapai penerbangan menutup rute Eropa-Polonia sehingga membuat jumlah Wisman anjlok. 

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut melaporkan jumlah kunjungan Wisman pada 2012 mencapai 241.833 orang, meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 223.126 orang. Sedangkan jumlah kunjungan Wisman sepanjang Januari-Juni 2013 mencapai 122.785 orang, naik 4,50% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Khusus Wisman pada Juni 2013 justru mengalami penurunan 1,23% menjadi 23.420 orang dibanding Mei 2013 yang sebanyak 23.712 orang. Wisman Sumut masih didominasi warga negara Malaysia yang menempati urutan terbanyak mencapai 12.546 orang (56,57%), kemudian disusul Singapura sebanyak 2.003 orang (6,43%), China 750 orang (3,27%) dan Belanda 580 orang (2,03%).

Wisman asal Australia mengalami peningkatan kedatangan tertinggi yakni 59,94%, diikuti Amerika Sertikat 48,3%, lalu Taiwan sebesar 44,67%, Singapura sebesar 43,79% dan Belanda 25%. Sementara wisman asal Malaysia turun 13,67% dari 14.533 orang menjadi 12.546 orang dan dari China turun 12,79%.

Kendati demikian, jumlah Wisman yang berkunjung ke Sumut beberapa tahun terakhir belum mampu melampaui jumlah kunjungan sebelum krisis ekonomi 1997-1998. Padahal, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumut dan Pemkab/Pemkot di Sumut termasuk menggelar Pesta Danau Toba.

Pesta Danau Toba yang dimulai sejak 1980 sesungguhnya telah menarik wisatawan. Namun, gelaran pesta masyarakat Danau Toba ini sempat terhenti selama 4 tahun pada 1987 menyusul tragedi tenggelamnya kapal Peldatri. 

Untuk kembali menggairahkan pariwisata Danau Toba, pada 2002 Pesta Danau Toba diambilalih oleh Pemprov Sumut dari sebelumnya hanya dikelola oleh masing-masing kabupaten/kota. Sejak saat itu, PDT dikoordinir oleh Pemprov Sumut dengan dukungan masing-masing kabupaten/kota di sekitar Danau Toba.

Pelaksanaan PDT 2012 yang digelar di Parapat, Kabupaten Simalungun, pada 29-31 Desember diperkirakan hanya menggaet sekitar 10.000 wisatawan lokal. Pada tahun-tahun sebelumnya, gelaran PDT ditempatkan di Parapat dengan jadwal yang berubah-ubah. 

Bupati Samosir Mangindar Simbolon yang juga ketua panitia FDT 2013 menjelaskan mulai tahun ini gelaran pesta FDT akan dilakukan setiap minggu kedua pada bulan September. Hal itu dimaksudkan agar wisatawan dapat membuat perencanaan jadwal berkunjung ke Danau Toba setiap gelaran FDT jauh-jauh hari.

Dia mengakui Wisman yang berkunjung ke Sumut terutama asal Eropa sempat anjlok sejak masa keemasan 1995-1996. Berbagai kendala yang menjadi penyebab menurunnya jumlah Wisman terutama akibat penutupan penerbangan langsung Eropa-Medan saat krisis ekonomi.

"Sekarang jumlah Wisman sudah mulai naik lagi, kendalanya banyak faktor salah satunya sekarang sudah tidak ada lagi penerbangan langsung dari Eropa. Harapan kami setelah ada KNIA akan ada lagi penerbangan dari Eropa, tidak hanya dari Belanda," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (27/8/2013).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro