Travel

TAMAN NASIONAL KUTAI: Kunjungan Wisnus Tahun Lalu Mencapai 13.891 Jiwa

Endot Briliantono
Senin, 18 Maret 2013 - 19:42
Bagikan

SANGATTA, Kaltim -- Balai Taman Nasional Kutai mencatat kunjungan wisatawan nusantara ke obyek wisata tersebut mencapai 13.891 jiwa pada 2012, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 6.327 jiwa.

Kepala Balai Taman Nasional Kutai (TNK) Erli Sukrismanto mengatakan untuk wisatawan mancanegara yang berkunjung ke taman nasional yang berada di jalan poros Samarinda-Sangatta itu dalam lima tahun terakhir mencapai 2.426 jiwa.

“Mengalami kenaikan 1.990 jiwa dari 2008 ke 2012,” kata Erli, Senin (18/3/2013).

Dia menyebutkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) melalui karcis masuk obyek wisata tersebut dalam lima tahun terakhir sebesar Rp133,14 juta. Meningkat 58% dari 2011 ke 2012.

Erli mengatakan TNK perlu dilestarikan karena berfungsi sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan yang merupakan sumber air daerah ulu dari 25 sungai yang mengalir ke dua kabupaten dan satu kota serta berbatasan dengan tiga wilayah tambang batubara, satu Hutan Taman Industri (HTI), dua perusahaan minyak dan gas dan satu perusahaan pupuk.

"Selain itu, TNK juga berfungsi sebagai pengawetan keanekaragaman hayati yang memiliki 1.148 jenis flora terdiri atas 32 jenis anggrek, 76 jenis dipterocarpacaeae dan 254 jenis tumbuhan obat.

TNK juga dihuni oleh 80 mamalia, yang 22 jenis di antaranya dilindungi, 368 jenis burung dengan 88 jenis dilindungi, termasuk orangutan Morio berjumlah 2.000 individu.

“Tidak heran jika TNK cukup terkenal dan dikunjungi oleh turis dari 25 negara," ujarnya.

Erli menambahkan TNK juga secara ekonomis mampu menghasilkan jasa lingkungan air mencapai Rp34 miliar, yang bila dihitung, air yang digunakan Pertamina, KPC dan PDAM Sangatta dalam kurun 25 tahun mencapai Rp440 miliar.

Sedangkan udara bersih dan penyerap emisi dihasilkan TNK diperkirakan mencapai 119.177 ton oksigen dari 198.629 hektare TNK untuk dikonsumsi 297.943.500 penduduk per hari agar dapat bernapas lega.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Sangatta, Hernowo mengatakan Taman Nasional Kutai satu-satunya hutan tropis rendah di Kalimantan dengan hamparan hutan pohon Ulin yang masih terjaga dan menjadi daya tarik wisatawan maupun peneliti.

“Namun, sayangnya ancaman perambahan, pembakaran hutan masih tinggi ditambah kurangnya perhatian dari pemerintah daerah setempat," katanya.

Dia menjelaskan untuk mengamankan perambahan lahan semakin besar, Balai TNK bekerja sama dengan Polda Kaltim. Selama 2011-2012, sebanyak 40 unit pengolahan kayu meubel sekitar TNK di jalan poros Samarinda-Sangatta ditutup.

Tiga orang telah ditetapkan sebagai  tersangka pembalakan liar dan memusnahkan 50 meter kubik kayu serta mengamankan 200 meter kubik di Polres Kutai Timur.

"TNK yang berbatasan dengan Kota Sangatta dan Bontang menjadi rawan untuk dirambah. Karena itu, banyak masyarakat yang tidak memiliki keahlian bekerja di perusahaan, nekat mengambil kayu Ulin secara ilegal dengan keuntungan Rp1,5 juta per hari. Sepekan lalu, kami juga menangkap tangan oknum TNI bersama istrinya mengangkut kayu 1,06 meter kubik menggunakan truk," ujar Hernowo.

Oknum TNI berpangkat Sersan Mayor berinisial B tersebut, langsung diamankan oleh Denpom TNI Sangatta.

Ternyata, oknum itu sudah lama menjadi target operasi (TO) petugas Balai TNK karena dari laporan masyarakat mengungkapkan telah lama melihat truk yang dipakai mengangkut kayu ilegal.

Selain ancaman pencurian kayu Ulin ilegal, TNK juga menghadapi pertumbuhan penduduk yang menetap di wilayahnya.

Terdapat dua Kecamatan yakni Sangatta Selatan dan Teluk Pandan dengan tujuh desa dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, yang kini menjadi masalah karena berada di kawasan konservasi.

Diperkirakan, penduduk menetap di lokasi tersebut saat ini mencapai 45.000 kepala keluarga (KK) yang sebelumnya hanya 16.000 KK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Others
Sumber : Muhamad Yamin & Wiwiek Dwi Endah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro