Travel

Low Season Pengaruhi Penurunan Jumlah Wisman

Rio Sandy Pradana
Minggu, 3 Maret 2013 - 23:12
Bagikan

BISNIS.COM, JAKARTA—Faktor low season dinilai tetap menjadi penyebab utama penurunan jumlah kunjungan wisata hingga 5,88% pada periode Januari 2013 secara year on year atau y-o-y. Adapun, penyebab lain seperti cuaca ekstrem hanya menjadi faktor komplementer.

Ketua Association of Indonesia Tour & Travel Agencies (Asita) Asnawi Bahar mengatakan penurunan jumlah kunjungan wisata memang rutin terjadi setelah pergantian tahun. Menurutnya hal tersebut sudah lumrah. 

“Cuaca ektrem menjadi sangat berpengaruh jika terjadi pada saat peak season. Penyebab penurunan jumlah kunjungan wisata juga tidak hanya cuaca ekstrem. Bisa saja karena terdapat event yang lebih menarik yang diselenggarakan negara lain, sehingga wisatawan memilih untuk singgah ke sana,” kata Asnawi kepada Bisnis, Minggu (3/3/2013)

Dia menambahkan cuaca ekstrem memang turut menambah persentase penurunan jumlah, tetapi pada dasarnya wisatawan mancanegara (wisman) memang enggan bepergian saat periode low season pada awal tahun.

Akan tetapi, lanjutnya, penurunan ini tidak akan berlangsung lama. Kemungkinan Maret akan terjadi perbaikan karena adanya promosi pariwisata Indonesia sebagai negara perwakilan resmi dalam ITB Berlin pada 5-10 Maret 2013. 

Sedangkan, pada Februari peningkatan jumlah kunjungan wisata diprediksi cenderung signifikan terjadi pada wisatawan nusantara (wisnus). Hal ini terkait dengan masyarakat yang merayakan Imlek atau Tahun Baru China dengan mengunjungi beberapa destinasi yang kental akan budaya Tionghoa.

Badan Pusat Statitik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisman pada Januari 2013 sebanyak 614.328 orang  atau mengalami penurunan 5,88% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 652.692 orang. Jumlah ini juga menurun dibandingkan dengan Desember 2012 sebesar 767.000 orang atau 19,9%. 

Sebelumnya, Kepala BPS Suryamin menuturkan penurunan ini disebabkan oleh cuaca yang ekstrim. Keadaan juga terjadi di berbagai negara salah satunya China. Dia berpendapat kondisi ini membuat banyak wisman yang membatalkan atau mengurangi minat kunjungan wisata ke Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Others
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro