Travel

PARIWISATA & EKONOMI KREATIF: Andalkan momen APEC 2013 di Bali

Roni Yunianto
Kamis, 24 Januari 2013 - 15:05
Bagikan
VIENTIANE:  Penyelenggaraan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) 2013 di Bali diandalkan untuk mendukung ekonomi kreatif Indonesia disamping meningkatkan kunjungan wisatawan manca negara pada tahun ini. 
 
Nia Niscaya, Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri untuk Asean Kemenparekraf mengatakan pihaknya berharap kunjungan wisatawan asing selain menambah kunjungan ke destinasi wisata juga dapat mendorong ekonomi kreatif Indonesia. 
 
“Kami yakin, kita memiliki banyak kreativitas yang dapat kita tawarkan mulai dari music, kerajinan, kuliner, fashion, yang sudah dikenal baik dan menginspirasi tren global,” ujarnya disela-sela ATF Travex 2013, Kamis (24/1/2013). 
 
Pariwisata dan ekonomi kreatif, paparnya, menjadi sektor penting penunjang pertumbuhan ekonomi nasional yang coba ditingkatkan potensinya melalui sinergi. 
 
Berdasarkan data Kemenparekraf, sektor pariwisata memperkerjakan 9,28 juta orang tenaga kerja atau 8,37% dari total tenaga kerja sementara ekonomi kreatif menyerap 11,57 juta tenaga kerja pada 2012.
 
Dia menambahkan, Bali sebagai tuan rumah APEC 2013 yang mengangkat tema 'Resilient Asia Pacific, Engine of Global Growth' telah mempersiapkan fasilitas publik diantaranya renovasi bandara I Gusti Ngurah Rai Airport dan underpass di area Simpang Siur yang akan selesai pada September 2013. 
 
Menurutnya, isu konektivitas dan aksesibilitas yang akan dibahas dalam pertemuan APEC tahun ini akan menjadi salah satu tantangan bagi dunia pariwisata dan ekonomi kreatif.
 
Terutama untuk membawa pengunjung tidak saja ke destinasi wisata yang sudah terkenal tetapi juga untuk mengeksplorasi potensi di daerah-daerah di bagian lain dari Indonesia. 
 
Dia memaparkan, investasi pariwisata di Indonesia yang mencakup hotel dan restoran , baik melalui penanaman modal asing maupun dalam negeri, telah meningkat signifkan pada 2012. 
 
Penanaman modal asing di perhotelan dan restoran mencapai US$242 juta atau tiga kali lipat dibandingkan pada 2011, sementara penanaman modal dalam negeri meningkat dua kali lipat menyentuh US$39,4 juta.   (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Roni Yunianto
Editor : Rustam-nonaktif
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro