Travel

ATF TRAVEX: Gaet turis, Indonesia pacu 16 destinasi utama

News Editor
Rabu, 23 Januari 2013 - 16:10
Bagikan
VIENTIANE, LAOS: Kemenparekraf memacu pengembangan 16 destinasi pariwisata nasional yang dinilai strategis untuk meningkatkan mobilitas wisatawan dari satu destinasi ke destinasi lainnya.

Direktur Promosi Pariwisata Internasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya mengatakan melalui ajang ATF Travex, pemerintah berharap dapat mememperkenalkan destinasi pariwisata ke komunitas internasional dalam skup lebih besar karena ajang ini merupakan event perdagangan pariwisata terlama dan rutin anggota Asean yang digelar setiap tahun.

“Meski Indonesia bersyukur karena punya Bali, kami yakin Bali sudah punya daya tarik yang memadai sehingga tidak perlu promosi tambahan. Kami ingin membangun dan mempromosikan produk dan destinasi lainnya di Indonesia yang beyond Bali,” ujarnya dalam penjelasan resmi, rangkaian ATF Travex 2013.

Saat sektor perdagangan mencatat defisit akibat ketidakpastian ekonomi global, sektor pariwisata Indonesia tumbuh 5% pada 2012 melampaui tingkat pertumbuhan pariwisata global yang diproyeksi hanya antara 3%-4%.

Adapun kunjungan wisatawan ke dalam negeri meningkat, tercatat 8 juta lebih wisatawan mengunjungi Indonesia selama Januari-Desember 2012 dibandingkan 7,65 juta wisatawan pada periode yang sama 2011. Pendapatan yang diraih secara total mencapai US$9 miliar dari sekitar US$1.133,81 yang dibelanjakan wisatawan per kunjungan. Adapun pada tahun ini pertumbuhan diperkirakan berlanjut secara moderat antara 2% dan 4%, diantaranya Asean (Singapura, Malaysia, dan Filipina) memiliki pangsa pasar 30,33% dari total kunjungan.

Saat ini sejumlah destinasi wisata di Tanah Air sedang didorong melalui pameran dan misi perdagangan, di luar itu juga ada kegiatan lainnya untuk konsultan perjalanan disamping upaya pemasaran melalui channel tradisional dan media sosial.

Adapun 16 destinasi itu a.l. Danau Toba, Kepulauan Seribu, Kota Tua, Borobudur, Bromo, Semeru, Danau Batur Kintamani, Menjangan, Kuta-Sanur-Nusa Dua, Rinjani, Pulau Komodo, Kelimutu, Tanjung Putting, Tana Toraja, Bunaken, Wakatobi dan Raja Ampat. Sementara jenis wisata yang dikembangkan mencakup wisata budaya dan pusaka, ecotourism dan alam, wisata olahraga seperti diving, surfing, sailing, trekking, hiking dan golf, pesiar, serta kuliner dan belanja, kesehatan, serta MICE (meetings, incentives, conferencing, exhibitions).

Menurut Nia, wisatawan ditawarkan pilihan untuk mengeksplorasi destinasi wisata tidak saja ke Bali, namun juga Sumatra, Jawa, Lombok, Flores, Kalimantan , Sulawesi dan Papua. “Untuk mendapat informasi terbaru, kami menginformasikan mereka untuk mengunjungi 12 perwakilan pariwisata yang berada di 11 negara a.l. Singapura, , Malaysia, Jepang, India, China, Australia, Timur Tengah, Belanda, Jerman, Prancis dan Rusia.”

Dia menambahkan para pembeli dan media internasional mendapatkan informasi terbaru seputar produk dan layanan pariwisata, ajang ini juga menghasilkan kontrak-kontrak bisnis baru dan memberikan wawasan perdagangan khususnya di bidang pariwisata di kawasan regional.

Di ajang ATF Travex 2013, disamping 14 industri pariwisata dibawah Kemenparekraf, paviliun Indonesia juga didukung oleh 64 industri pariwisata lainnya. Paviliun Indonesia dan Filipina di Travex 2013 menempati space yang lebih lebar dibandingkan dengan paviliun negara lain.
 
Kegiatan ATF Travex yang digelar setelah rangkaian pertemuan pejabat dan pertemuan tingkat menteri Asean Tourism Forum (ATF) 2013 18-24 Januari 2013 di Vientiane, Laos. Acara Lao International Trade Exhibition and Convention Centre (Lao ITECC) ini menampilkan 500 booth pameran, 997 peserta pameran dari berbagai negara-negara Asean ini juga didukung potensi 455 buyer dari luar Asean. Sebelumnya, sebanyak 249 delegasi hadir a.l. 11 menteri, 4 deputi menteri dan 21 pejabat senior kementerian pariwisata yang terbagi beberapa agenda pertemuan ATF 2013 kali ini. (arh)
 
 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Roni Yunianto
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro