JAKARTA-Travel Exchange atau Travex seperti pada Asean Travel Forum 2013 dinilai merupakan sarana yang tepat bagi para pengusaha pariwisata untuk mendapatkan dan memperluas jaringan bisnis di Asia Tenggara.
Ketua Association of Indonesia Tour & Travel Agencies (Asita) Jakarta Hasiyanna S. Ashadi mengatakan kegiatan Travex ini berbeda dengan event internasional lain seperti ITB Berlin.
"Dalam kegiatan Travex, panitia ATF yang mencarikan calon mitra. Sebelumnya sudah ada daftar buyer dan seller. Kemudian kami saling memilih mana yang dianggap cocok sesuai dengan produk yang ditawarkan," kata Hasiyanna saat dihubungi Bisnis, Selasa (22/1).
Setiap pengusaha biro perjalanan, lanjutnya, diberikan kesempatan untuk memilih 15 sampai 20 buyer sesuai slot waktu yang telah ditetapkan panitia. Setelah data dimasukkan ke dalam sistem, buyer dan seller yang match dipertemukan.
Dia menambahkan setelah bertemu kemudian para pengusaha ini menindaklanjuti. Kegiatan yang berkonsep business to business (B2B) ini sangat penting bagi pengusaha dalam skala Asean. Mereka dapat saling bertukar informasi dan membuat rencana yang bersifat jangka panjang.
Akan tetapi, tuturnya, saat ini cukup sulit untuk mempromosikan Jakarta sebagai destinasi bagi wisman Asean. Masalah kemacetan sampai musibah banjir yang melanda beberapa waktu lalu pasti akan menjadi pertimbangan para buyer.
Solusinya, pengusaha bisa meyakinkan buyer bila banjir ini hanya terjadi di wilayah tertentu saja dan pada Januari-Februari saat puncak curah hujan. Selain itu, destinasi wisata di ibukota juga banyak yang tidak terkena dampaknya, misal Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Jadi, kata Hasiyanna, bagi wisman hendaknya mencari informasi lengkap dan akurat mengenai keadaan terakhir, seperti titik kemacetan atau daerah banjir. Sehingga mereka bisa nyaman saat berwisata. Bisa juga dengan mengundurkan waktu keberangkatan hingga Maret, saat curah hujan rendah. (faa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
