Travel

HOTEL-KONDOTEL: 2015, di Bali bakal kelebihan pasok

Administrator
Selasa, 16 Oktober 2012 - 00:06
Bagikan

JAKARTA: Jumlah hotel, kondominium hotel (kondotel), dan villa di Bali dikhawatirkan akan kelebihan pasokan pada 2015 akibat banyaknya pengembang yang tertarik mengembangkan bisnis properti di Pulau Dewata itu.

Pakar Properti Panangian Simanungkalit mengatakan banyaknya pasokan hotel dan kondotel tersebut untuk menyambut agenda Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) pada 2013. Namun, melihat jumlah arus wisatawan yang berkunjung ke Bali dikhawatirkan akan oversupply pada 2015.

“Jika sudah oversupply, harga sewa akan turun 10%-15%. Pengembang yang meminjam uang ke bank untuk pembangunan juga akan bermasalah. Itu tidak akan bermasalah jika arus wisatawan terus naik,” kata Panangian saat dihubungi Bisnis, Senin (15/10/2012).

Menurutnya, pemodal lebih aman berinvestasi di kondotel dibandingkan dengan hotel karena kondotel dijalankan oleh operator hotel yang dapat mengurangi risiko kerugian, meskipun tidak menjamin tidak akan rugi.

“Yang harus diperhatikan investor dalam membeli kondotel di Bali yakni lokasinya harus strategis, lihat pengembangnya, dan siapa operator hotelnya untuk meminimalkan risiko. Saya sarankan investor membeli semester I tahun depan atau paling lambat 2014, lewat dari tahun itu pasar tidak bagus,” imbuhnya.

Fakky Hidayat, Senior Associate Director Knight Frank, mengatakan dalam beberapa tahun ini banyak investor dan pengembang lokal beramai-ramai merambah bisnis properti di Bali khususnya mengembangkan hotel, kondotel, dan villa.

"Menariknya, dengan peluang dan hasil keuntungan bisnis properti yang menggiurkan, banyak pengembang yang bisnis intinya bukan properti ikut tertarik mengembangkannya," ujar Fakky.

Dia memaparkan hingga 2014 diperkirakan akan ada tambahan pasokan hotel baru sebanyak 10.466 kamar dari total 60 proyek yang saat ini sedang dibangun, 3.922 kamar atau 37% dari total pasokan baru tersebut akan beroperasi pada semester II/2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Administrator
Editor : Others
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro