DENPASAR: Hingga 2011 sebanyak 8.344 pramuwisata di Bali telah memiliki sertifikasi dan kartu tanda pengenal pramuwisata.Kepala Seksi Standarisasi Bidang Sumber Daya Pariwisata Bali I.A Pradnyawati mengatakan para pramuwisata tersebut melayani wisatawan dari 14 negara yang berkunjung ke Pulau Bali. Untuk mengantongi sertifikat mereka harus memenuhi sejumlah persyaratan yang berlaku.“Pramuwisata harus sesuai dengan Peraturan Daerah No 5/2008, minimal berijazah D3, punya KTP Bali dan minimal tinggal di Bali selama dua tahun,” ujarnya, hari ini.Pradnyawati menjelaskan selama tinggal di Bali mereka harus memahami betul dan mampu mengembangkan dan menjelaskan pariwisata baik agama dan budaya Hindu khususnya. “Pramuwisata harus memahami betul objek wisata yang ada dan mengikuti kursus kurang lebih dua bulan.”Pramuwisata, lanjutnya, merupakan sumber daya pariwisata yang perlu dibina karena semakin banyaknya para pramuwisata yang tidak memiliki kartu tanda pengenal atau ilegal sehingga para wisatawan bisa merasa ayam. “Di Bidang SDP ada tim khusus yang untuk membina tidak ada massanya kapan saja bisa diajukan dan mereka minimal harus fasih bahasa Inggris, Jepang dan Indonesia,” katanya.Selain itu, SDP Bali mencatat adapun pramuwisata khusus di tiga tempat yaitu Besakih, Gunung Batur dan Alas Kedaton dengan rincian 285, 51 dan 98 total 434 orang. “Sebanyak itu mereka adalah orang yang paham betul akan tempat wisata khusus tersebut.”Berdasarkan data Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) memperkirakan sekitar 30% pemandu wisata yang beroperasi di Bali ilegal. Dari 5.000 pramuwisata, sebanyak 1.500 atau 30% lebih ilegal tidak memiliki lisensi.(api)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
