SURABAYA: Sedikitnya 60 pelaku industri pariwisata asal 11 negara dijadwalkan menghadiri even Majapahit Travel Fair (MTF) 2012 di Surabaya pada 10 – 13 Mei, sebagai pembeli dalam kegiatan Travel Exchange (Travex) dengan 58 penjual/seller (biro perjalanan, perhotelan, pengelola obyek wisata) dari Jatim, kawasan timur Indonesia dan Jakarta.
Even tahunan yang ke-13 kali itu ditargetkan membukukan transaksi senilai Rp30 miliar, setelah pada travex tahun lalu merealisasikan transaksi Rp22,67 miliar. Selain itu, melalui bursa wisata pada MTF 2011 juga menghasilkan transaksi Rp4,5 miliar.
“Peserta maupun pengunjung MTF dari tahun ke tahun terus meningkat, even ini merupakan wahana yang tepat guna mempromosikan potensi budaya dan pariwisata Jatim serta Indonesia sekaligus menggerakkan ekonomi,’ ujar Djarianto, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, petang ini, Senin 7 Mei 2012.
Dia mengatakan MTF 2012 seperti halnya even serupa sebelumnya menggelar kegiatan utama berupa travex dalam bentuk table top meeting, dimana pada 2011 dihadiri 22 pelaku industri pariwisata dari 6 negara yang bertransaksi dengan 30 seller.
Nilai transaksi travex pada MTF tahun lalu Rp22,67 miliar dan bursa pariwisata Rp4,5 miliar. Sedangkan jumlah pengunjung tercatat 4.000 orang.
Dalam MTF 2012, lanjut Djarianto, ditargetkan dapat membukukan transaksi Rp30 miliar melalui travex dan bursa pariwisata. Target sebesar itu didasarkan jumlah buyers yang akan hadir lebih banyak yakni 60 pelaku industri pariwisata dari 11 negara a.l. Malaysia, Singapura, China, Korea, Jerman, Pakistan, Kazakhstan dan lainnya lagi. Adapun jumlah pengunjungnya ditargetkan naik menjadi 6.000 orang.
“Kalangan pelaku industri pariwisata di Jatim memberikan dukungan besar terhadap penyelenggaraan MTF 2012, diantaranya kalangan hotel bintang 3 – 5 di Surabaya, Pasuruan, Sidoarjo menyediakan kamar secara cuma-cuma kepada buyers,” tuturnya.
MTF 2012 akan diselenggarakan pada 10 – 13 Mei di Grand City, Surabaya, dimana even tersebut dimaksudkan menciptakan peluang bisnis pariwisata antar pelaku Jatim dengan provinsi lain dan luar negeri. Selain itu, sebagai ajang promosi pariwisata dan meningkatkan kemampuan pelaku industri pariwisata terutama di bidang promosi, penjualan serta negosiasi.(msb)
>>BACA JUGA
Revisi target pembiayaan rumah belum lengkap
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
