Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Oktober, Kunjungan Wisman ke Bali Turun

Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada periode Januari-Oktober 2017 tercatat sebanyak 5,02 juta orang, tumbuh positif sebesar 23,3% jika dibandingkan periode sama tahun lalu 4,07 juta orang.
Warga beraktivitas di ladangnya saat terjadi asap dan abu vulkanik menyembur dari kawah Gunung Agung di Desa Datah, Karangasem, Bali, Senin (27/11)./ANTARA-Nyoman Budhiana
Warga beraktivitas di ladangnya saat terjadi asap dan abu vulkanik menyembur dari kawah Gunung Agung di Desa Datah, Karangasem, Bali, Senin (27/11)./ANTARA-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, DENPASAR - Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada periode Januari-Oktober 2017 tercatat sebanyak 5,02 juta orang, tumbuh positif sebesar 23,3% jika dibandingkan periode sama tahun lalu 4,07 juta orang.

Secara kumulatif, negara yang mengalami peningkatan jumlah wisman terbesar pada periode 10 bulan tersebut adalah China, yaitu tercatat sebesar 57,06% menjadi 1,28 juta orang, India naik 55,1% menjadi 941.957 orang.

Jumlah tersebut sebenarnya masih bisa tumbuh lebih tinggi apabila pada Oktober, tingkat kunjungan wisman tidak mengalami kontraksi. Pada Oktober BPS Bali mencatat, jumlah kunjungan wisman ke Bali sempat turun sebesar 15,52% jika dibandingkan dengan September 2017.

Meskipun Oktober merupakan low seasion, tetapi penurunan tertajam jika dibandingkan grafik serupa sejak 2014.

Kabid Statistik Distribusi BPS Bali I Gede Nyoman Subadri menduga status awas Gunung Agung pada Oktober lalu menjadi penyebabnya. Kunjungan melalui bandara I Gusti Ngurah Rai di bulan Oktober tercatat turun sebesar 15,99%.

Wisman yang datang melalui pelabuhan laut pada bulan Oktober 2017 justru naik sembilan kali lipat dibandingkan Dengan September 2017.

Status Gunung Agung sejak akhir September hingga Oktober berada pada level awas yang kemudian diturunkan sebelum akhirnya erupsi.

“Setiap Oktober memang turun, tetapi ini yang paling tajam penurunannya. Mungkin saja itu penyebabnya tetapi harus ada penelitian lebih dalam lagi,” jelasnya, Senin (4/12/2017).

Sementara itu, Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana mengungkapkan pihaknya akan mengunjungi konsulat jenderal negara-negara perwakilan di Bali. Kunjungan secara khusus akan menyasar 11 negara yang mengeluarkan travel advisory bagi warganya ke Bali terkait status Gunung Agung.

“Pasti akan saya meminta penjelasan,” jelasnya dihubungi dari Denpasar.

Pitana mengungkapkan Kemenpar sudah mendatangi Konsulat Jenderal China di Bali untuk meminta penjelasan terkait travel warning yang mereka keluarkan pada 27 November 2017-4 Januari 2018. Dari hasil meminta penjelasan diperoleh informasi bahwa tidak ada larangan bagi wisman China ke Bali.

“Tadi penjelasan dari Konjennya, tidak ada larangan ke sini, yang ada mereka menyarankan menghindari Bali terlebih dulu sampai ada penurunan status Gunung Agung,” tuturnya.

Pihaknya sengaja mendatangi Konjen China karena awalnya merasa travel warning yang dikeluarkan paling keras dibandingkan dengan negara lain. Namun, setelah mendapatkan penjelasan maka pemerintah Indonesia bisa memahami kebijakan China untuk melindungi warganya.

Pitana mengungkapkan dari pertemuan itu pihaknya mendaptkan penjelasan lebih komprehensif terkait kebijakan China. Kemenpar juga meminta agar negara penyumbang terbanyak turis ke Bali itu dapat menurunkan status travel warning.

Hanya saja, perwakilan China mengatakan status travel warning akan diturunkan apabila status Gunung Agung juga diturunkan dari awas. Menurutnya, China mengeluarkan travel warning berdasarkan status Gunung Agung yang dikeluarkan PVMBG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler