Tanah Lot di Bali/Istimewa
Travel

Konsep Ulang Pariwisata Bali: Pelaku Usaha Tunggu Sikap Pemda

Feri Kristianto
Senin, 13 Februari 2017 - 10:48
Bagikan

Bisnis.com, DENPASAR - Ketua PHRI Badung I Gusti Agung Rai Suryawijaya mendesak pemda segera mengambil keputusan terkait konsep untuk mempertahankan pariwisata Bali.

Dia menilai, sudah banyak kajian dan analisis dilakukan terhadap kondisi pariwisata Bali kekinian, sehingga tidak perlu lagi memperpanjang permasalahan yang sudah ada.

"Sudah banyak teori dan sekarang tidak perlu berteori lagi. Kajian sudah ada tinggal sekarang harus bagaimana, kami pelaku menunggu action saja," ungkapnya, Senin (13/2/2017).

Menurutnya, keputusan segera perlu diambil agar tidak berkepanjangan merumuskan konsep ulang pariwisata Bali. Kebanyakan teori dinilai akan memperpanjang persoalan dan justru membingungkan pelaku pariwisata.

Dia mengharapkan, pemerintah segera mengambil sikap sehingga pelaku dapat segera mengambil tindakan untuk mengikuti.

Dijelaskan, industri saat ini menghadapi persoalan mulai dari‎ berkurangnya masa tinggal (length of stay) wisman, menurunnya tingkat okupansi akomodasi, sampai melimpahnya pasokan kamar akomodasi menjadi pemantiknya.

PHRI Badung mencatat jumlah pasokan kamar sebanyak 130.000 kamar di seluruh Bali, dan 96.000 berada di sepanjang Nusa Dua, Kuta sampai Canggu.‎ Kondisi itu diperparah dengan berubahanya karakteristik wisatawan sudah berubah.

Media sosial menjadi acuan sebelum berkunjung dan bukan lagi agen perjalanan. Alhasil, tidak bisa lagi pengelola akomodasi mengandalkan wisatawan seperti era 90-an dan 80-an yang akan tinggal dalam waktu lama dan menghabiskan banyak uang.

Derita bagi Bali itu belum seberapa, karena di saat yang sama10 destinasi wisata baru yang digarap pemerintah siap menjadi pesaing.‎ Daerah seperti Mandalika Lombok, Labuhan Bajo NTT, sampai Wakatobi Maluku kini terus bersolek cantik.‎

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Feri Kristianto
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro