Bisnis.com, BANDUNG - Kementerian Pariwisata memasukan 6 destinasi pariwisata Jawa Barat dalam kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN).
Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan Pusat memberikan kesempatan pada Pemprov Jabar untuk berkontribusi dalam penyusunan masterplan KPSN. Menurutnya, dari 88 KPSN yang tengah disusun Pusat, Jabar memperoleh 6 KPSN.
“Ada 6 yang akan masuk masterplan KPSN,” katanya di Bandung, Jumat (2/12/2016).
Menurutnya, sejumlah kabupaten/kota di Jabar antara lain Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi. Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Subang, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Pangandaran akan dianalisis terkait KPSN.
“KPSN ini adalah strategi untuk memperkuat pembangunan jawa barat sehingga perlu dikawal baik dalam perencanaan maupun pelaksanaanya,” katanya.
Jabar sendiri menurut Iwa sudah menyusun 9 kawasan strategis pariwisata provinsi dalam rencana pembangunan.
Kesembilannya… [ baca selengkapnya ]
Jabar sendiri menurut Iwa sudah menyusun 9 kawasan strategis pariwisata provinsi dalam rencana pembangunan.
Kesembilannya adalah, Kawasan Ekowisata Puncak dan sekitarnya, Kawasan Geowisata Pelabuhan Ratu, Ciletuh, Ujung Genteng dan sekitarnya, Kawasan Cagar Budaya Sukabumi, Kawasan Industri Bekasi Karawang, Kawasan Sejarah di Cirebon, Kawasan Pariwisata Kreatif Bandung, Kawasan Pariwisata Alam Bandung Selatan Garut, Kawasan Budaya Priangan dan Alam Bahari di Priangan, serta Kawasan Ekowisata Pantai Apra Cipatujah dan Sekitarnya.
Iwa memaparkan, penetapan kawasan pariwisata tersebut dengan tujuan untuk mencapai sasaran pembangunan kepariwisataan tahun 2025 dengan indikasi kontribusi pertumbuhan ekonomi 15%, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 4,5 juta.
Lantas, jumlah perjalanan wisatawan Nusantara sebesar 70 juta atau 27%, peningkatan lama tinggal wisatawan mancanegara mencapai 7 hari dan wisatawan Nusantara 5 hari.
“Dengan harapan pengeluaran wisatawan mancanegara mencapai US$4.000 dan pengeluaran wisatawan nusantara diperkirakan Rp12,5 juta,” katanya.
Untuk mencapai sasaran, Pemprov Jabar sudah memetakan 60 daya tarik wisata yang dikelompokan kedalam 5 destinasi pariwisata yaitu : Destinasi pariwisata Bogor, Cianjur, dan Sukabumi, destinasi Karawang Bekasi, destinasi pariwisata Cirebon Raya,Cekungan Bandung, dan Pangandaran, Tasik dan Cianjur.
“Tahun 2016 ini kami baru difasilitasi 5 KPSN, sehingga masih ada 1 yang masih tersusun yaitu KPSN Halimun dan sekitarnya. Oleh karena itu, diharapkan pada tahun 2017 dapat memberikan dukungan untuk memperoleh masterplan KPSN,” paparnya.
Iwa menilai dengan adanya rencana pemerintah merumuskan masterplan KPSN, maka perlu dikembangkan… [ baca selengkapnya ]
Iwa menilai dengan adanya rencana pemerintah merumuskan masterplan KPSN, maka perlu dikembangkan model hubungan antar lembaga pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota, provinsi dengan pemerintah pusat untuk bersinergi dalam pembangunan pariwisata.
“Terutama untuk mendukung masing-masing wilayah pembangunan pariwisata perlu keterkaitan program antar-sektor,” tuturnya.
Menurutnya, jika kepariwisataan dianggap sebagai lokomotif ekonomi, maka sebaiknya program- program sektoral dapat mendukung peningkatan kondisi baik fisik, maupun sosial di perwilayahan destinasi yang ada di Jabar.
Dia mencontohkan, destinasi pariwisata jawa barat bagian selatan khususnya mulai kawasan selatan cekungan Bandung dan pada koridor destinasi pariwisata provinsi, Pangandaran, Tasik, Garut, Cianjur sampai ke Ciletuh.
“Kiranya perlu berhati-hati dalam pengembangannnya untuk menjaga kestabilan kondisi alam dan lingkungan,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Ida Hernida mengatakan dengan masuknya 6 KPSN ini pihaknyaharus dapat menyusun kebutuhan peningkatan sarana dan prasarana, kemudian dari daftar tersebut diinformasikan kepada sektor terkait yang memiliki tanggungjawab fungsi dalam pelaksanannya.
Selain itu, untuk meningkatkan daya tarik wisata, diharapkan masyarakat dengan dukungan pemerintah pusat, dapat mendorong tumbuhnya investasi sektor pariwisata.
“Dan diharapkan investasi yang masuk ke Jawa Barat dalam sektor pariwisata dapat meningkatkan ketersediaan lapangan pekerjaan baru, minimal satu dari 11 lapangan pekerjaan yang tersedia dari setiap kehadiran investasi,” katanya.