Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan riset data perhotelan global, STR, melansir kinerja hotel Singapura tertekan menyusul larangan bepergian ke negara Singa tersebut akibat merebaknya virus Zika.
Dalam laporan STR yang diterima Bisnis.com, Jumat (14/10/2016), tingkat keterisian kamar atau okupansi, tarif rata-rata harian, dan pendapatan per kamar yang tersedia kompak menurun. Tingkat okupansi per September 2016, okupansi hotel di Singapura turun 1,8% menjadi 79,1%.
Penurunan okupansi mendorong koreksi pada tarif rata-rata harian sebesar 2,3% menjadi SGD308,38. Sementara itu, pendapatan dari kamar yang tersedia atau revenue per available room (RevPAR) juga turun 4% menjadi SGD244,02. Untuk diketahui, data yang dirilis STR ini merupakan data permulaan.
"Analis STR mencatat penyebaran virus Zaika menyebabkan sebagian negara mengeluarkan peringatan bepergian, termasuk Singapura. Sepertinya ini berdampak terhadak kinerja pasar hotel," jelas STR.
Selama perhelatan ajang balap Formula 1 Singapore Grand Prix pada 18 Sepember lalu, RevPAR hotel di Singapura lebih rendah 11% dibandingkan dengan hari yang sama di ajang serupa pada tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
