Berbelanja salah satu aktivitas yang disasar saat berwisata ke Jepang./.Tokyofashionguide
Travel

DESTINASI FAVORIT: Jelajah Jepang Jadi Impian, Belanja Masuk Aktivitas Utama

Wike Dita Herlinda
Sabtu, 24 September 2016 - 11:39
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Sesekali cobalah bertanya secara acak kepada teman Anda; negara Asia mana yang paling menarik bagi mereka untuk dikunjungi.

Hampir pasti, Jepang akan ada di dalam daftar destinasi wisata impian mereka.

Begitu banyak warga Indonesia yang ingin berkunjung ke Negeri Sakura. Hal itu tidak mengherankan, karena negara Kaisar Akihito itu memang menyimpan daya tarik wisata luar biasa bagi penikmat pelesir di seluruh dunia.

Segalanya ada di Jepang; mulai dari wisata budaya, belanja, alam, teknologi, religi, kuliner, urban, dan masih banyak lagi. Dari tahun ke tahun pun, kunjungan turis Indonesia ke Negeri Matahari Terbit tercatat terus meningkat.

Menurut data Japan National Tourism Organization (JNTO), selama Januari—Juli 2016 tercatat ada 154.000 wisatawan Tanah Air yang mengunjungi Jepang. Angka tersebut melesat 26,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tren itu membuat Direktur Eksekutif JNTO, Hideki Tomioka, optimistis negaranya mampu mencapai target kunjungan wisatawan dari Indonesia sebanyak 250.000 orang sepanjang tahun ini.

Lantas, ke mana saja sih tujuan favorit orang Indonesia di Jepang? Berdasarkan data okupansi hotel di negara tersebut, wilayah yang paling banyak menjadi jujugan warga RI adalah Tokyo, disusul berturut-turut dengan Kansai, Osaka, dan Pulau Hokkaido.

Menurut Tomioka, kebanyakan pelancong Indonesia yang bertandang ke Jepang menghabiskan waktu untuk berbelanja pernak-pernik unik dan otentik Negeri Samurai yang tidak bisa dijumpai di negara lain.

Selain itu, wisata kuliner khas Jepang menjadi agenda wajib orang Indonesia. Di sana, mereka juga selalu menyempatkan waktu mencari jajanan atau penganan unik untuk dibawa sebagai oleh-oleh.

Dari sekian banyak tujuan wisata di Jepang, Ibukota Tokyo menduduki posisi puncak sebagai destinasi populer di kalangan warga RI. Belakangan, banyak orang Indonesia yang tidak lagi menggunakan agen tur pariwisata untuk menjelajahi salah satu kota termahal dunia itu.

Bagaimanapun, berpetualang sendirian di Tokyo—terutama bagi mereka yang belum pernah sama sekali ke Jepang—memiliki tantangan tersendiri. Kota itu begitu besar, padat, sibuk, dan kompleks, lengkap dengan rute jalan dan bilangan yang serba rumit.

Belum lagi, ada kendala bahasa karena tidak semua warga Jepang lancar bertutur dalam bahasa Inggris. Apalagi, sebagian besar petunjuk di sana ditulis dalam aksara kanji. Akibatnya, potensi untuk tersesat dan kebingungan pun semakin besar.

Lalu, bagaimana kita bisa menjelajahi Tokyo dengan aman dan nyaman, apalagi jika baru pertama kali ke sana? Salah satu tip kunci yang paling disarankan adalah dengan menggunakan fasilitas kereta cepat Tokyo Metro.

CARA AMAN

Mungkin, belum banyak wisatawan Indonesia yang familiar dengan fasilitas Tokyo Metro. Operator kereta bawah tanah ini memiliki 9 rute strategis di Ibukota Jepang, yang melintasi seluruh distrik terkenal seperti Ginza, Shibuya, Harajuku, Asakusa, Ueno, dan sebagainya.

Demand Generation & Marketing Manager Tokyo Metro, Atsushi Kamimura, menjelaskan fasilitas tersebut sangat potensial digunakan oleh wisatawan Indonesia, bahkan oleh mereka yang belum berpengalaman ke Tokyo.

“Operator kereta bawah tanah ini menghubungkan semua daerah tujuan wisata paling populer di Tokyo, terutama daerah-daerah yang sangat terkenal di kalangan wisatawan Indonesia,” ujarnya di sela-sela Japan Travel Fair 2016 Autumn & Winter di Jakarta belum lama ini.

Kamimura mengakui banyak turis Indonesia yang keder saat ke Tokyo karena jalur keretanya yang rumit. Bagaimanapun, dia memastikan setiap jaringan kereta Tokyo Metro dilengkapi dengan wi-fi gratis, sehingga koneksi internet tetap tersambung meskipun di bawah tanah.

“Jadi, Anda dapat dengan mudah mencari kepastian informasi mulai dari waktu kedatangan dan keberangkatan, lama perjalanan, termasuk stasiun pemberhentian untuk sampai ke tempat tujuan melalui aplikasi resmi Tokyo Metro,” paparnya.

Aplikasi tersebut dapat diunduh gratis dan digunakan secara offline. Selain itu, seluruh petugas Tokyo Metro dibekali dengan kemampuan bahasa asing untuk melayani para wisatawan luar negeri yang tidak bisa berbahasa Jepang.

Sekadar tip, Kamimura menyarankan turis yang membawa banyak barang bawaan sebaiknya menghindari naik kereta bawah tanah pada jam-jam sibuk pegawai kantor di Tokyo. Lebih baik pilih jadwal kereta setelah pukul 9:30 siang atau sebelum 7:00 pagi.

Namun, jika Anda tertarik merasakan sensasi membaur dengan aktivitas warga Tokyo, tidak ada salahnya menjajal kereta tersebut pada jam-jam padat. Jeda kedatangan antarkereta hanya sekitar 1 menit pada jam-jam sibuk itu.

Karena jadwal keberangkatan yang berjeda sangat tipis, Anda tidak perlu khawatir terlambat atau kehabisan tempat. Sebab, gerbong kereta Tokyo Metro mencapai 2778 unit, dengan rata-rata pengguna 7 juta jiwa per tahun.

“Kami memahami kebutuhan informasi semacam ini bagi wisatawan Indonesia yang mengunjungi Tokyo. Sebab, pertumbuhan wisatawan Indonesia ke Jepang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya,” jelas Kamimura.

Selain aman bagi turis asing, fasilitas kereta bawah tanah ini memungkinkan siapapun untuk menjelajahi tempat-tempat unik tersembunyi di Tokyo. Sebab, operator kereta ini memiliki 13 jalur kereta bawah tanah yang melewati 179 stasiun.

Jadi, ke mana saja rekomendasi tempat wisata menarik di Tokyo yang bisa ditempuh dengan Tokyo Metro? Kamimura mengatakan salah satu tujuan paling favorit wisatawan asing adalah ke Shibuya Crossing dan patung Hachiko di depan stasiun Shibuya.

Untuk ke sana, Anda dapat menempuh Tokyo Metro rute Ginza Line dan Hanzomon Line. Di Shibuya, Anda juga dapat mengunjungi berbagai jujuganwisata kuliner khas Jepang yang menarik. Bahkan, di sana terdapat restoran Indonesia yang cukup terkenal.

Jika Anda ingin merasakan sensasi makan sushi yang otentik, kunjungilah sebuah restoran di Asakusa yang dibuka sejak zaman Edo pada 1866. Restoran itu bernama Bentenyama Miyako Sushi dan jaraknya hanya 5 menit dari Stasiun Asakusa.

Selain itu, Anda dapat mengunjungi berbagai tempat bersejarah seperti Kuil Meiji Jingu yang berdekatan dengan Harajuku. Ada juga masjid terbesar di Jepang, yaitu Tokyo Camii, yang bisa dikunjungi melalui pemberhentian di Stasiun Yoyogi Uehara.

Masjid bergaya Utsmaniyah itu menjadi salah satu obyek wisata religi yang unik di Ibukota Jepang. Banyak turis dari Indonesia, Malaysia, Turki, dan Pakistan yang tidak melewatkan kesempatan mampir ke sana saat berada di Tokyo.

Untuk menggunakan fasilitas Tokyo Metro, turis asing dapat membeli tiket terusan Tokyo Subway Ticket dengan potongan harga khusus. Tiket ini dapat digunakan tanpa batas selama 24 jam, 48 jam, atau 72 jam, serta tersedia di Bandara Internasional Hanenda dan Narita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro