Kuliner tongseng/
Kuliner

Cikal Bakal Hidangan Tongseng

Azizah Nur Alfi
Rabu, 31 Agustus 2016 - 10:09
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kemeriahan perayaan Idul Adha merupakan momen yang identik dengan hidangan daging kambing, salah satunya tongseng. Namun, tahukah Anda bagaimana cikal bakal hidangan tongseng bermula menjadi bagian dari kuliner Nusantara?

Head of Marketing Savoury and Spread PT Unilever Indonesia Tbk, Meila Putri Handayani, mengatakan tidak banyak yang tahu bahwa tongseng memiliki kisah yang panjang dan mencerminkan kekayaan sejarah kuliner Nusantara.

Awal mula keberadaan hidangan tongseng dapat ditelusuri mulai abad 18-19 Masehi saat bangsa Arab dan India mulai datang ke Indonesia. Kehadiran mereka memberikan pengaruh budaya kuliner dengan memperkanalkan ragam hidangan kambing dan domba.

Berabad kemudian, di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jogja, bermunculan beberapa daerah yang banyak dihuni oleh keturunan Arab dan India, yang kemudian dikenal sebagai daerah penghasil kambing yang baik. Warga lokal akhirnya mulai mengolah berbagai hidangan kambing.

Kreasi pertama yang dikenal adalah sate kambing, dengan cara penyiapan dan penyajian khas Nusantara. Sate biasanya hanya menggunakan daging atau hati, sisanya yaitu jeroan dan tulang kemudian diolah lagi menggunakan bumbu rempah dan santan. Olahan ini menghasilkan hidangan bernama gule/gulai kambing yang merupakan pasangan sate.

Setelah sate dan gule, kemudian masyarakat di Selatan Jawa mulai meracik menu baru, dimana saat itu pabrik gula pasir dan gula merah tradisional mulai beroperasi dan pabrik kecap manis mulai berproduksi. Maka terciptalah hidangan yang dibuat dengan cara mengoseng daging kambing bersama kecap, aneka bumbu iris, dan memasaknya dengan kuah gulai. Untuk menambah tekstur dan kesegaran, diberi irisan tomat dan kubis. Hidangan ini kemudian dikenal dengan nama tongseng.

Pengamat kuliner, Ari Parikesit, menilai cikal bakal hidangan tongseng berasal dari Kecamatan Klego, Boyolali. Dulunya, masyarakat kecamatan Klego mencari nafkah dengan bertani, tetapi ternyata mata pencaharian ini belum dapat mencukupi kebutuhan mereka. Akhirnya mereka beralih profesi menjadi penjual sate dan tongseng sampai sekarang. Bahkan di Boyolali dapat ditemuan Patung Sate Tongseng yang menunjukkan kebanggaan masyarakat Klego pada hidangan otentik ini. Sejalan dengan waktu dan perpindahan penduduk kecamatan Klego di wilayah-wilayah lain, hidangan ini bermunculan di berbagai tempat di Pulau Jawa.

"Persebaran tongseng diikuti dengan keragaman bumbu dan penyajian yang sedikit dimodifikasi, tetapi tetap berakar pada citarasa otentik. Namun, di tengah keragaman tersebut, kecap tetap menjadi salah satu bahan kunci yang memantapkan rasa manis dan gurih hidangan tongseng kambing Nusantara," tuturnya, Selasa (30/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro