Museum House of Sampoerna di Surabaya/Bisns-Dini Hariyanti
Travel

MUSEUM SAMPOERNA: Pabrik Megah Berawal dari Warung

Dini Hariyanti
Jumat, 5 Februari 2016 - 13:05
Bagikan

Bisnis.com, SURABAYA - Nama Sampoerna di industri rokok tak perlu diperdebatkan. Tapi, siapa yang tahu awalnya perusahaan ini hanya berupa warung di pinggir jalan yang wujudnya diabadikan di ruang depan House of Sampoerna?

Ya, warung tersebut ada di bagian depan Museum Sampoerna berlokasi di Jalan Taman Sampoerna No.6, Surabaya, Jawa Timur.

Teras bangunan itu dihiasi pilar batu setinggi lebih dari dua meter.  Di sela-sela pilar ini terpampang pintu kayu, dan dari sinilah saya memulai napak tilas kiprah pabrik rokok Sampoerna.

Jika Anda memasuki ruang pertama House of Sampoerna ini, coba perhatikan napas. Hidung cenderung sibuk mengendus suatu aroma. Tak perlu lama mencari di mana sumber aroma tersebut karena asalnya tak lain adalah beberapa karung tembakau kering asal sejumlah daerah di Tanah Air.

"[Aroma ini] khas seperti rokoknya yang aromanya terjaga meski bungkusnya sudah dibuka. Apalagi kalau Dji Sam Soe Refill yang bungkusnya hitam itu lebih beraroma lagi," ujar Andrian, salah satu pengunjung, di House of Sampoerna, belum lama ini.

Aroma khas tembakau itu akan menemani Anda menikmati Museum Sampoerna. Area ruang depan menceritakan bagaimana awal mula sang pendiri perusahaan sigaret ini merintis bisnis. Di antara sejumlah benda, ada satu yang mencuri perhatian, yakni replika kedai atau warung sederhana.

Bangunan temporer dari bambu itu menggambarkan apa yang pernah dilakukan pendiri Sampoerna. Ya, Liem Seeng Tee, sang pendiri, dan istrinya Siem Tjiang Nio pada mulanya tidak langsung berdagang atau membuat rokok, melainkan berjualan aneka panganan termasuk tembakau.

Tidak lama setelah perkawinan mereka pada 1912, Liem Seeng Tee dan Siem Tjiang Nio memiliki tabungan cukup. Mereka menyewa warung kecil di Jalan Tjantian di daerah kota tua Surabaya. Selain jualan di warung, Seeng tee juga menjual tembakaunya berkeliling dengan sepeda.

Sampai akhirnya dia membeli bangunan khusus untuk dijadikan pabrik pelintingan rokok pertama yang dimiliki Frup Sampoerna. Bangunan megah berpilar batu ini berdiri sejak 1862. Mulanya bangunan ini digunakan pemerintah sebagai panti asuhan. Akhirnya berubah fungsi menjadi fasilitas produksi selepas dibeli Seeng Tee pada 1932.

Tempat yang kini menjelma sebagai museum tersebut merupakan pabrik rokok pertama yang dimiliki Sampoerna dan tetap beroperasi sampai sekarang untuk membuat Dji Sam Soe.

Secara keseluruhan area pabrik terdiri dari auditorium sentral dan dua bangunan kecil di kiri dan kanannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro