Ilustrasi-Belajar tari Bali/Antara
Travel

Indonesia Gencar Promosi untuk Rebut Pasar Mancanegara

Natalia Indah Kartikaningrum
Jumat, 27 November 2015 - 11:16
Bagikan

Bisnis.com, BULELENG-- Kementerian Pariwisata terus berupaya untuk merebut pangsa pasar mancanegara dengan gencar promosi melalui penyusunan strategi pemasaran pariwisata mancanegara.

I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata, mengatakan, rencana tersebut merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan agar pariwisata Indonesia tidak kalah dengan Thailand salah satunya.

“Kunjungan wisman ke Indonesia sekarang ini masih berada dibawah Thailand yang sebanyak 24,8 juta wisman pada 2014 sedangkan Indonesia hanya memperoleh 9,4 juta wisman pada tahun yang sama. Setelah kami pelajari, dari sisi pemasaran yang masih lemah. Menteri Pariwisata terus memperkuat pemasaran untuk merebut pangsa pasar wisman,” terangnya, Jumat (27/11/2015).

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga terus melakukan promosi pariwisata mancanegara terutama di wilayah Asia Tenggara, Asia Pasifik, Eropa, Amerika, Timur Tengah, dan Afrika.

Bahkan melalui rencana kegiatan pemasaran pariwisata mancanegara tersebut perolehan kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun ini telah mengalami peningkatan sekitar 3%.

“Periode Januari 2015 - September 2015 kami menargetkan sebanyak 7 juta kunjungan wisman namun yang terealisasi justru melebihi target yakni sebanyak 7,19 juta wisman.

Hingga akhir 2015 kami optimis tercapai target sebanyak 10 juta wisman walaupun kita menghadapi beberapa permasalahan seperti penutupan bandara karena dampak letusan Gunung Raung dan Gunung Barujari, serta kabut asap, namun ternyata bebas visa dapat membantu meningkatkan kunjungan,” paparnya.

Dia menambahkan, target Kemenpar untuk mendapatkan 20 juta kunjungan wisman pada 2019 mendatang akan mampu menghasilkan devisa sebesar US$280 juta. Disamping meningkatkan devisa, target kunjungan wisman juga menambah jumlah tenaga kerja.

"Target kunjungan wisman itu dapat juga meningkatkan jumlah tenaga kerja sebesar 13 juta orang dan kami optimistis dapat mencapai target tersebut,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro