Go-Jek/gojek.com
Kuliner

Layanan GoFood dari GoJek Kian Populer di Medan

Novita Sari Simamora
Selasa, 17 November 2015 - 17:34
Bagikan

Bisnis.com, MEDAN--Perusahaan layanan jasa berbasis aplikasi, PT Go-Jek Indonesia kini ekspansi di Kota Medan dengan pangsa pasar kelas menengah ke atas, terutama untuk layanan pembelian makanan.

Staff Go-Jek Hendra Juliner mengatakan selama beroperasi, layanan yang paling banyak digunakan di Kota Medan adalah Go-Food yakni jasa pembelian makanan. Dia mengungkapkan dominan pengguna layanan tersebut masih didominasi orang-orang yang bekerja di kantor, sebab pada jam makan siang pegawai kantoran enggan keluar gedung, sehingga melakukan pemesanan melalui aplikasi.

"Yang paling banyak digunakan masih Go-Food, kami juga mau menggenjot penggunaan Go-Ride," ungkapnya, Selasa (17/11).

Saat ini, Go-Jek menyediakan sembilan layanan dalam aplikasi tersebut antara lain jasa pengiriman barang, transportasi, pembelian makanan, belanja, jasa pemindahan barang pakai mobil, hingga penjemputan pekerja rumah tangga.

Adapun alasan Go-Jek ekspansi ke Tanah Deli ini karena Medan merupakan salah satu kota metropolitan yang kini mencatatkan tingkat kemacetan pada jam-jam tertentu. Menurutnya, kondisi macet di Kota Medan bisa menjadi peluang bagi Go-Jek untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan waktu cepat.

"Aplikasi Go-Jek sudah bisa digunakan di Kota Medan. Orderan melalui sampai 100 orderan, dominan Go-Food. Kalau Go-Ride masih 10 orderan kemarin," ungkapnya.

Adapun target armada yang menggunakan aplikasi Go-Jek mencapai 500 armada, akan tetapi hingga saat ini armada yang mendaftar menggunakan layanan berbasis teknologi tersebut masih 200 armada. Dia menggungkapkan sampai saat ini, total armada yang beroperasi menggunakan aplikasi Go-Jek masih 80 armada, sisanya masih dalam proses pemeriksaan kelengkapan administrasi.

Hendra mengatakan untuk menggunakan jasa aplikasi ojek tersebut, maka driver harus memiliki kelengkapan surat-surat yang belum jatuh tempo. Hingga saat ini, yang mendaftar sebagai driver menggunakan aplikasi berbasis informasi teknologi (IT) terdiri dari pekerja freelance, penggangguran dan tukang becak motor. Dia mengungkapkan tak menutup kemungkinan ojek pangkalan mendaftarkan diri untuk menggunakan layanan berbasis teknologi ini.

Dia mengungkapkan pihak Go-Jek tidak ada mematok target kepada driver, sebab bila dalam sehari bila memperoleh delapan orderan maka akan diberikan fee senilai Rp50.000. Hendra mengungkapkan dalam sehari telah ada driver yang menerima orderan dengan total nilai sekitar Rp400.000 dalam sehari. Dia mengungkapkan kondisi positif tersebut bisa menjadi acuan bagi ojek pangkalan yang ingin menggunakan aplikasi Go-Jek.

Terkait izin, kata Hendra, perusahaan layanan jasa berbasis teknologi tersebut telah memperoleh izin dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo). Dia mengungkapkan perusahaan Go-Jek bukan bergerak di bidang transportasi, akan tetapi lebih pada memfasilitasi dan menyediakan aplikasi. Kini, pihaknya telah meminta izin keramaian kepada pihak kepolisian dan akan silahturahmi dengan ke Kantor Gubernur Sumatra Utara.

Untuk meminimalisir konflik Go-Jek dengan ojek pangkalan, kata Hendra, pihaknya secara transparan menerima armada pangkalan untuk menggunakan aplikasi tersebut dengan catatan surat izin mengemudi (SIM), STNK dan BPKB dengan kondisi yang masih berlaku. Penyeleksian surat cukup ketat, katanya, untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna jasa aplikasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro