Gedung World Trade Center di New York Amerika Serikat/guardian
Travel

Tren Wisata: Mengunjungi Lokasi Bencana & Pembunuhan Massal

John Andhi Oktaveri
Jumat, 2 Oktober 2015 - 10:08
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-- Mengapa para turis gemar mengunjungi bekas lokasi pembunuhan massal atau bencana kemanusiaan lainnya?

Pertanyaan itulah yang menjadi kajian dari para peneliti dari Universitas Lancashire sejak beberapa tahun terakhir. Para peneliti itu mengakui wisata bencana menjadi tren yang menarik di bisnis pariwisata.

Menurut peneliti Philip Stone wisata bencana itu akan membuat para turis merasa "menghadapi kematiannya sendiri". Karena itulah mereka terdorong untuk mendatangi lokasi-lokasi seperti kamp konsentrasi Nazi di Auschwitz Jerman atau Ground Zero, bekas lokasi menara kembar WTC New York, Amerika Serikat.

Namun demikian, dia menyebut perlu melihat hubungan antara lokasi tujuan wisata yang mengerikan, dan para wisatawan yang meluangkan waktunya untuk mendatanginya.

Stone mengatakan, bahwa bekas lokasi gedung WTC di New York yang menjadi sasaran serangan 9/11, bekas kamp konsentrasi yang dibangun Nazi-Jerman, serta bekas instalasi nuklir yang bocor di Chernobyl, Ukraina, merupakan lokasi mengerikan yang menjadi tujuan wisata.

Para wisatawan yang mendatangi lokasi-lokasi seperti itu, menurut Stone, menyerupai tindakan "ziarah sekuler", yang membuat mereka merasa perlu mendatanginya.

Lebih lanjut Stone mengatakan, penelitiannya menyimpulkan para pengunjung ke tempat itu ingin mencari makna di balik segala tindakan brutal, anti kemanusiaan, atau tragedi, yang terkait dengan lokasi wisata itu. Menurutnya, pengunjung itu merasa berempati kepada para korban dan mencoba membayangkan motivasi si pelaku pembantaian.

"Orang-orang itu merasa cemas sebelumnya, tetapi kemudian merasa lebih nyaman setelah meninggalkan lokasi itu, dan merasa gembira karena bencana itu tidak menimpa mereka," ujar Stone sebagimana dikutip BBC.co.uk, Jumat (2/10/20115.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro