Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Melemah, Biro Perjalanan Wisata Terancam Bangkrut

Minat wisatawan yang bepergian ke luar negeri melalui agen perjalanan wisata berkurang sejak nilai tukar rupiah terhadap dolar terus melemah.
Turis Jepang/whatjapanthinks.com
Turis Jepang/whatjapanthinks.com

Bisnis.com, JAKARTA-- Minat wisatawan yang bepergian ke luar negeri melalui agen perjalanan wisata berkurang sejak nilai tukar rupiah terhadap dolar terus melemah.

Ketua Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies DI Yogyakarta, Sudianto, mengatakan sejak nilai tukar rupiah melorot, daya beli masyarakat menjadi berkurang.

Harga tiket pesawat harus menyesuaikan dengan kurs dolar. Misalnya dari Rp 5 juta menjadi Rp 7 juta karena nilai dolar naik. Ini membuat sebagian wisatawan memilih menunda perjalanan sampai rupiah stabil.

Wisatawan asal Indonesia kebanyakan memilih paket perjalanan ke kawasan Asia, seperti ke Malaysia, Singapura, China, Hong Kong, dan Thailand.

“Jika rupiah melemah berlarut-larut, maka akan memukul biro atau agen perjalanan wisata,” kata Sudianto, Minggu (30/8/2015).

Sudianto menyatakan, untuk jumlah kunjungan wisatawan lewat agen wisata ke Indonesia belum begitu berdampak. Biro perjalanan wisata rata-rata menjalankan kontrak dengan wisatawan sebelum rupiah menembus level 14 ribu per dolar AS.

Tapi, setelah rupiah melemah, keuntungan sejumlah agen wisata berkurang. Hitungan Sudianto berkurangnya keuntungan itu setidaknya 15 persen bila dibanding dengan sebelum penguatan dolar AS.

Menurut Sudianto, keuntungan agen wisata menurun karena sebagian hotel berbintang di Yogyakarta masih berpatokan pada kurs dolar untuk transaksi.

Ini membuat agen wisata harus membayar lebih mahal kepada hotel untuk wisatawan yang menggunakan jasa mereka. Misalnya, sewa kamar hotel wisatawan yang tadinya Rp 500 ribu menjadi Rp 700 ribu.

Sudianto mengatakan, jumlah anggota agen travel wisata yang berhimpun dalam Asita sebanyak 161 agen travel.
Untuk mengantisipasi kerugian akibat melemahnya nilai rupiah, menurut Sudianto, agen wisata melakukan efisiensi atau penghematan. Di antaranya mengatur paket wisata sesuai alur supaya tidak menghabiskan biaya operasional transportasi. Mereka juga bernegosiasi dengan hotel dan restoran yang berstandar dolar supaya harga diturunkan.

Sudianto berharap pemerintah segera berupaya untuk membuat nilai rupiah stabil agar bisnis pariwisata tidak semakin terpukul. Sebab, pada Oktober, agen wisata akan membuat kontrak baru dengan wisatawan asing. Jika rupiah tak juga stabil, agen wisata harus menyesuaikan dengan kurs dolar. Harga patokan pokok biro perjalanan akan naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler