Perbatasan Indonesia dengan Papua New Guinea/Antara
Travel

Nol Kilometer, Menengok Lintas Batas Paling Timur Indonesia

Yanita Petriella
Selasa, 9 Juni 2015 - 17:13
Bagikan

Bisnis.com, MERAUKE: Waktu menunjukkan pukul 16.00 WIT ketika saya tiba di distrik Sota wilayah kota Merauke.

Kampung Sota yang merupakan ibu kota Distrik Sota juga menjadi jalur keluarnya warga, baik dari Indonesia ke PNG maupun sebaliknya.
Biasanya, penduduk PNG di sekitar perbatasan PNG dan Indonesia kerap kali berbelanja kebutuhan pokok, mulai beras, mi instan, garam, gula, kopi, pakaian, BBM.

Bahkan, penduduk PNG kerap kali menitipkan hasil buruan untuk dijual di Kampung Sota.

Mereka datang ke Sota dengan menggunakan sepeda dan menempuh perjalanan puluhan kilometer. Jalan yang harus ditempuh pun bukan jalan yang beraspal tetapi jalan tanah dan hutan.

"Kami jual daging rusa, sapi, babi untuk penduduk sana dan kami beli beras dan garam untuk di bawa ke daerah kami," ujar salah satu penduduk PNG, Bastian yang ditemui Bisnis.com saat berada di wilayah lintas batas, Sabtu (6/6/2015).

Untuk menuju ke Sota, Bastian dan kawan-kawannya harus menempuh perjalanan kurang lebih 15 kilometer dengan menggunakan sepeda.
Pada musim kemarau, perjalanan menuju Sota dan arah sebaliknya menjadi hal yang mudah. Namun, tidak demikian bila di musim penghujan karena jalan berbecek dan bahkan berlumpur.

Untuk bisa memasuki wilayah Sota, penduduk PNG harus memiliki kartu lintas batas yang telah ditandatangani pejabat keimigrasian di PNG dan diberikan di keimigrasian Sota. Kartu ini pun memiliki masa berlaku yakni 30 hari.

Warga yang tidak memiliki kartu lintas batas ini tak perlu khawatir untuk tidak bisa membeli bahan pokok. Mereka dibantu oleh beberapa warga Sota dan Kepala Kepolisian Sektor Sota Ipda Ma'ruf Suroto.

"Kalau mereka tidak ada kartu lintas batas itu tak perlu khawatir. Mereka biasanya sampai tugu, tulis apa yang dibutuhkan dan saya akan membelikannya. Lalu saya kasih ke mereka," tutur Ma'ruf.

Daerah Sota ini, lanjutnya, lebih maju secara ekonomi dibandingkan desa di PNG yang berada di perbatasan.

"Mereka kadang juga jual hasil berburu, hasil kerajinan tangan ke daerah sini. Nanti uang hasil penjualan mereka beli barang kebutuhan. Selain berbelanja, mereka juga bersekolah karena di Sota ini ada sekolah dari TK hingga SMK," kata Ma'ruf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro