Indonesia kembali menerapkan bebas visa kepada empat negara yaitu Jepang, China, Rusia, dan Korea./Ilustrasi
Travel

BEBAS VISA 30 NEGARA: Sektor Pariwisata Diprediksi Akan Tumbuh Signifikan

Fitri Rachmawati
Selasa, 24 Maret 2015 - 14:45
Bagikan

Bisnis.com,JAKARTA—PT Panorama Sentrawisata Tbk mendukung kebijakan pemerintah membebaskan visa pada 30 negara ke Indonesia. Pasalnya, kebijakan itu akan akan berdampak positif terhadap industri pariwisata.

Direktur Divisi Inboud PT Panorama Sentrawisata Tbk Achmad Sufyani mengatakan kebijakan bebas visa ke Indonesia akan menjadi peluang bagi pertumbuhan pariwisata di Indonesia, akan banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung.

“Sebagai perseroan yang bermain dalam industri pariwisata melihat hal ini sebagai peluang yang baik bagi pertumbuhan pariwisata. Untuk itu kami akan mendukung penuh bagi kebijakan baru pemerintah tersebut,” tuturnya dalam release yang diterima Bisnis.com Selasa (24/03/2015).

Dia menjelaskan pangsa pasar yang akan merasakan dampaknya terutama pasar Asia yaitu Jepang, Korea dan China yang sangat memperhatikan budget dalam berpergian.

“Untuk pasar Eropa memang sangat besar, sekarang ini komposisinya adalah 50% dari total wisman yang kami handle, “ katanya.

Untuk peningkatan jumlah wisatawan mungkin baru akan dapat dirasakan setelah pemberlakuan bebas Visa ini dijalankan. Namun respons dari mitra usaha Perseroan diluar negeri sendiri sudah sangat positif.

“Pemerintah telah melakukan good initiative, kami selaku pelaku industri pariwisata nantinya pasti akan bersama-sama melakukan inisiatif campaign kepada para partner dan pelanggan kami diluar negeri bahwa mengunjungi Indonesia sudah lebih mudah sehingga wisman akan datang dan semoga target pencapaian 20 juta wisman di 2019 bisa tercapai”, imbuhnya.

Dia menambahkan dengan penambahan kunjungan wisman dari Eropa yang rerata memiliki masa tinggal di Indonesia sekitar 7 hingga 12 hari dan Asia sekitar 3 hingga 5 hari, maka selain untuk mencapai target jumlah wisman hal ini juga pastinya mempengaruhi jumlah pendapatan devisa negara.

“Selain memudahkan wisatawan dalam berpergian yang terpenting adalah menciptakan kenyamanan lebih dalam berwisata,” tambahnya.

Namun, kendalanya adalah undang-undang Resiprokal yang dijalankan di Indonesia, tapi jika memang sudah menjadi keputusan pemerintah, Perseroan siap mendukung dan menyambut baik kebijakan baru dari pemerintah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro